Waspada, Inilah 5 Pengganggu dan Penghancur Rumah Tangga
Pernikahan yang harmonis dapat hancur seketika oleh gangguan-gangguan
yang sering kali dianggap sepele. Gangguan ini pun datang bukan dari
suami maupun istri, melainkan dari pihak luar yang tanpa sadar telah
banyak mencampuri urusan rumah tangga.
Sedikitnya ada lima pihak yang dapat merusak keharmonisan pernikahan.
Jika gangguan terus terjadi, maka bom perceraian tinggal menghitung
mundur waktu. Berikut lima pengganggu dan penghancur pernikahan yang
perlu diwaspadai oleh setiap pasangan.
1. Syaitan
Syaitan tak hanya mengganggu manusia untuk melanggar perintah Allah. Mereka pula tak suka ketika melihat pernikahan berjalan harmonis dan bahagia. Bahkan para syaitan mendapat kedudukan tertinggi di kalangan bangsa iblis jika mampu membuat pasangan suami dan istri bercerai.
Syaitan tak hanya mengganggu manusia untuk melanggar perintah Allah. Mereka pula tak suka ketika melihat pernikahan berjalan harmonis dan bahagia. Bahkan para syaitan mendapat kedudukan tertinggi di kalangan bangsa iblis jika mampu membuat pasangan suami dan istri bercerai.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di
atas air lalu ia mengutus pasukannya. Yang paling dekat kedudukannya
dari singgasana iblis adalah yang paling besar godaannya (pada manusia).
Salah satu pasukannya datang (kepada iblis) lalu berkata, ‘Aku telah
melakukan ini dan itu.’
Iblis lalu berkata, ‘Kamu belum berbuat apa-apa.’ Datang (lagi) salah
satu dari mereka lalu berkata, ‘Aku tidak tinggalkan ia (manusia)
hingga aku memisahkan antara ia dan istrinya.’ Iblis mendekatkannya dan
berkata, ‘Kamu bagus’.” ( HR. Muslim dan Ahmad).
2. Ipar
Ipar atau saudara pasangan sering kali dianggap sebagai mahram. Dengannya, ipar sering kali berlama-lama di rumah saudaranya yang telah menikah atau bahkan pergi berdua dengan suami atau istri saudaranya. Padahal tak sedikit kasus seorang suami mencintai adik istrinya atau sebaliknya.
Ipar atau saudara pasangan sering kali dianggap sebagai mahram. Dengannya, ipar sering kali berlama-lama di rumah saudaranya yang telah menikah atau bahkan pergi berdua dengan suami atau istri saudaranya. Padahal tak sedikit kasus seorang suami mencintai adik istrinya atau sebaliknya.
Hal ini terjadi karena ipar sering kali dianggap saudara sehingga
pasangan merasa terbiasa dan tak menganggapnya potensial membawa
masalah. Padahal bisikan syaitan sangat dahsyat dan mereka bisa saja
menggoda melalui pintu ipar.
Rasulullah pernah bersabda, “Berhati-hatilah saat kalian masuk kepada
para wanita (maksudnya memasuki tempat wanita).” Lalu seorang sahabat
Anshar bertanya, “Bagaimana dengan ipar?” Rasulullah menjawab, “Ipar
adalah maut.” (HR. Bukhari dan Muslim). Maksud maut di sini yakni mampu
membawa masalah atau mampu membinasakan.
3. Mertua
Bukan hal yang mengherankan ketika mertua menjadi pengganggu pernikahan anaknya. Tak jarang ditemui seorang mertua yang berlebihan membela anaknya dan terus saja merasa memiliki anaknya tersebut. Mereka tak rela ketika wanita lain merebut perhatian putranya, atau
Bukan hal yang mengherankan ketika mertua menjadi pengganggu pernikahan anaknya. Tak jarang ditemui seorang mertua yang berlebihan membela anaknya dan terus saja merasa memiliki anaknya tersebut. Mereka tak rela ketika wanita lain merebut perhatian putranya, atau
melihat
anak wanitanya nampak hidup menderita setelah bersuami.
Mirisnya, campur tangan mertua ini justru sering kali disebabkan oleh
putra atau putrinya sendiri yang selalu mengadu, atau membocorkan
rahasia pernikahannya. Padahal mertua bukanlah solusi dari masalah rumah
tangga, melainkan masalah rumah tangga itu sendiri.
Namun tak semua mertua merupakan problem maker di dalam pernikahan
anaknya.
Bersyukurlah bagi mertua yang memiliki sifat bijak. Mertua
seperti ini justru menjadi peneduh pernikahan anak-anaknya dan penasihat
yang dibutuhkan di kala rumah tangga berada dalam masalah.
Mertua seperti ini dicontohkan langsung oleh Rasulullah. Suatu hari
terjadi masalah rumah tangga Fatimah binti Rasulullah Radhiyallahu ‘anha
dan suaminya, Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu.
Ali marah pada Fatimah hingga ia keluar menuju masjid dan berbaring
di sana. Rasulullah kemudian melihat Ali dan menyapu debu yang ada di
punggung anak mantunya itu. Rasulullah kemudian meminta Ali untuk duduk
dan memberikan nasihat yang menyejukkan. Ali dan Fatimah pun kembali
harmonis karenanya.
4. Pendengki
Ternyata di luar sana terdapat orang yang iri melihat pernikahan bahagia dan dengki hingga menginginkan pernikahan itu hancur. Mereka biasanya adalah pihak ketiga yang memiliki perasaan tak halal pada salah satu pasangan.
Ternyata di luar sana terdapat orang yang iri melihat pernikahan bahagia dan dengki hingga menginginkan pernikahan itu hancur. Mereka biasanya adalah pihak ketiga yang memiliki perasaan tak halal pada salah satu pasangan.
Banyak cara yang bisa dilakukan pihak ketiga ini. Ia sangat mampu
berkata dusta dan mengadu domba antara suami dan istri. Rasulullah
bersabda, “Barang siapa merusak istri seseorang atau budaknya, ia bukan
termasuk golongan kami.” (HR. Ahmad).
5. Sahabat
Salah memilih teman dapat berdampak pada kehancuran rumah tangga. Pasalnya, seorang istri ataupun suami sering kali curhat masalah pernikahannya pada teman atau sahabatnya. Jika ia memiliki sahabat yang berakhlak buruk, maka pastilah saran yang dikeluarkan adalah hal-hal buruk.
Salah memilih teman dapat berdampak pada kehancuran rumah tangga. Pasalnya, seorang istri ataupun suami sering kali curhat masalah pernikahannya pada teman atau sahabatnya. Jika ia memiliki sahabat yang berakhlak buruk, maka pastilah saran yang dikeluarkan adalah hal-hal buruk.
Maka pilihlah sahabat yang berakhlak karimah, yakni sahabat yang
mampu memberikan nasihat pernikahan dan memperingatkan akan jeleknya
perceraian.
Rasulullah bersabda, “Seseorang mengikuti agama (perangai) teman
bergaulnya, maka hendaknya seorang dari kalian melihat orang yang ia
jadikan teman.” (HR. At Tirmidzi dan Abu Dawud).
Lebih buruk lagi, yang sering kali terjadi di tengah masyarakat
adalah seorang suami bersahabat dengan wanita yang bukan mahram dan
sebaliknya. Hal ini bahkan berdampak jauh lebih buruk dari hal di atas.
Syaitan sangat mudah membisikkan benih cinta pada sahabatnya itu saat
terjadi perselisihan dengan pasangan di rumah. Dengannya, persahabatan
mampu menjadi perselingkuhan. Naudzubillah.
Sumber: muslimahdaily.com